Alamat

Jalan Balige-Laguboti Km. 5 Tambunan Lumban Pea Timur Telp. (0632)21165 email : ikahi.pabalige@gmail.com

Selasa, 19 Mei 2015

Ayo Ikut! MA akan Bikin Kompetisi Inovasi Pelayanan Peradilan

Jakarta l Badilag.net
Mahkamah Agung akan menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Peradilan Tahun 2015. Kompetisi ini boleh diikuti oleh seluruh pengadilan tingkat pertama dari empat lingkungan peradilan di bawah MA.
“Dalam waktu dekat MA akan mengadakan kompetisi di antara pengadilan-pengadilan untuk mengidentifikasi praktik-praktik terbaik di lapangan,” ujar Ketua MA Prof. Dr. H. M. Hatta Ali, S.H., M.H. ketika memberi sambutan seusai melantik 10 ketua pengadilan tingkat banding di Gedung Sekretariat MA, Senin (18/5/2015).
Ketua MA meminta pimpinan pengadilan tingkat banding bersama Dirjen masing-masing lingkungan peradilan agar mendorong dan mengembangkan inovasi di bidang pelayanan publik untuk diikutkan dalam kompetisi ini.
“Kita berharap agar inovasi-inovasi pelayanan publik peradilan pada akhirnya bisa meningkatkan kepercayaan publik,” ujarnya.
Sebelumnya, melalui Keputusan Nomor 52/KMA/SK/V/2015, Ketua MA telah membentuk sebuah tim pengarah untuk menyelenggarakan kompetisi ini. Tim yang dibentuk pada 6 Mei 2015 itu diketuai oleh Ketua Kamar Pembinaan MA Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., L.LM.
“Dalam memberikan pelayanan kepada berbagai penduduk di seluruh Indonesia diperlukan pendekatan-pendekatan baru dalam peningkatan pelayanan publik pengadilan sesuai dengan situasi dan kebutuhan lokal,” kata Ketua MA, dalam SK tersebut.
Rabu (13/5/2015), Tim Pengarah Kompetisi Pelayanan Publik Peradilan 2015 mengadakan rapat perdananya. Memimpin rapat itu, Ketua Tim Prof. Takdir Rahmadi mengungkapkan bahwa kompetisi ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana implementasi UU Pelayanan Publik dan UU Keterbukaan Informasi Publik di lembaga peradilan.
“Kita juga akan melihat sejauh mana pelaksanaan SK Ketua MA Nomor 026/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan dan SK Ketua MA Nomor 1-144/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan,” ujarnya.
Karena luas dan kompleksnya cakupan kompetisi ini, maka selain diperlukan waktu yang cukup, juga dibutuhkan tim yang komplet. “Kita juga akan melibatkan pihak ketiga sebagai event organizer dan mitra internasional,” kata Prof Takdir.
Sesuai rencana, kompetisi ini secara resmi akan dimulai pada pertengahan Juni dan hasilnya akan diumumkan pada Oktober tahun ini. Selain memperoleh piagam, para juara juga akan diberi kesempatan melakukan studi pelayanan di pengadilan luar negeri.
Pakai sistem online
Saat ini, Tim Pengarah kompetisi ini sedang merancang mekanisme kompetisi, dari hulu hingga hilir. Hal-hal yang perlu dirumuskan dan disepakati di antaranya mengenai kategori pelayanan publik, kriteria inovasi pelayanan publik, pembobotan proposal, komposisi dan kriteria dewan juri, tahapan kompetisi, prosedur penjurian, kategori pemenang, serta kriteria hadiah bagi para pemenang kompetisi.
Anggota Tim Pembaruan MA Aria Suyudi mengungkapkan, lomba ini akan menggunakan sistem online. “Nanti kita buatkan situs khusus, sebagaimana Sinovik-nya Kemenpan,” ujarnya.
SiNovik adalah Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kemenpan RB dan boleh diikuti oleh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Publik dapat mengaksesnya di: sinovik.menpan.go.id.  
Setelah situs khusus untuk kompetisi pelayanan publik di peradilan terbentuk, seluruh pengadilan tingkat pertama dipersilakan mendaftarkan diri secara online untuk ikut kompetisi.
Jika sudah terdaftar, yang harus dilakukan peserta kompetisi ini adalah mengisi boks dengan deskripsi mengenai inovasi yang telah dikembangkan.
“Di sana harus dijabarkan, apa saja keunggulan dan manfaat inovasi tersebut. Harus juga dideskripsikan kondisi sebelum dan sesudah adanya inovasi,” ujar Aria.
Selain itu, peserta kompetisi harus mengunggah foto dan/atau video sebagai bukti bahwa inovasi yang diikutkan dalam kompetisi ini memang sudah berjalan dan memberikan dampak positif bagi pelayanan publik di pengadilan.
“Nanti di situ ada testimoni-testimoni dari pengguna pengadilan mengenai manfaat nyata inovasi yang telah dikembangkan,” Aria menambahkan.
Inovasi-inovasi yang terhimpun dalam satu website itu kemudian akan dipelajari oleh Tim Penilai. Pengadilan-pengadilan yang dinilai mengembangkan inovasi yang berpeluang menjadi pemenang akan diverifikasi. Tim Penilai akan mengundang pimpinan pengadilan-pengadilan itu ke Jakarta untuk memaparkan inovasinya. Tim Penilai juga akan berkunjung ke pengadilan-pengadilan itu untuk melihat langsung inovasi dan dampak positifnya terhadap pelayanan publik.

"Kita berharap setidaknya 10 persen dari 724 pengadilan tingkat pertama bisa membuat inovasi-inovasi. Mungkin nanti bisa dibiayai MA untuk dikembangkan lebih lanjut atau direplikasi di tempat-tempat lain," kata Aria.
Panitera MA H. Suroso Ono, S.H., M.H. sangat optimistis, kompetisi ini akan berjalan dengan baik dan membawa dampak yang besar terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik di lembaga peradilan.
“Sebelumnya kita sudah punya pengalaman menyelenggarakan lomba pencarian dan analisis putusan yang melibatkan event organizer dan lembaga mitra. Kita yakin, kompetisi ini juga akan berjalan dengan baik,” ujarnya.
Panitera MA berharap agar seluruh Ditjen dan pengadilan tingkat banding mulai menyosialisasikan kompetisi pelayanan publik peradilan edisi perdana ini, agar ketika di-kick off pada pertengahan Juni nanti, 724 satker di tingkat pertama sudah mempersiapkan diri dengan baik.

(sumber : http://www.badilag.net/seputar-ditjen-badilag/seputar-ditjen-badilag/ayo-ikut-ma-akan-bikin-kompetisi-inovasi-pelayanan-peradilan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar